MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
TUGAS BULAN 3
TUGAS 5
GANGGUAN KEJIWAAN

download.png
















Disusun oleh :
Erlian Putri Ayunani
12518286
1PA10
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

SKIZOFRENIA
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.
Skizofrenia sering disamakan dengan psikosis, padahal keduanya berbeda. Psikosis hanya salah satu gejala dari beberapa gangguan mental, di antaranya skizofrenia.
Berdasarkan WHO, diperkirakan lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia. Penderita skizofrenia juga berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda. Di samping itu, setengah penderita skizofrenia diketahui juga menderita gangguan mental lain, seperti penyalahgunaan NAPZA, depresi, dan gangguan kecemasan.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, diperkirakan 1-2 orang tiap 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat, termasuk skizofrenia, dan hampir 15 persen penderitanya mengalami pemasungan. 
*      Penyebab gangguan kejiwaan skizofrenia
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan skizofrenia. Namun demikian, skizofrenia dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko, seperti:
1.      Faktor genetik
Seseorang dari keluarga penderita skizofrenia, 10% lebih berisiko mengalami kondisi yang sama. Risiko akan menjadi 40% lebih besar bila kedua orang tua sama-sama menderita skizofrenia. Pada orang yang memiliki saudara kembar dengan skizofrenia, risiko meningkat hingga 50%.
2.      Faktor kimia otak
Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kadar dopamin dan serotonin berisiko menimbulkan skizofrenia. Dopamin dan serotonin adalah bagian dari neurotransmitter, zat kimia yang berfungsi mengirim sinyal antar sel-sel otak.
Telah diketahui juga, terdapat perbedaan struktur dan fungsi otak pada penderita skizofrenia. Sejumlah perbedaan tersebut, antara lain:
  • Koneksi antar sel-sel otak yang lebih sedikit.
  • Ukuran lobus temporalis yang lebih kecil. Lobus temporalis adalah bagian otak yang terkait dengan ingatan.
  • Ukuran ventrikel otak yang lebih besar. Ventrikel adalah bagian di dalam otak yang berisi cairan.
3.      Komplikasi kehamilan dan persalinan
Sejumlah kondisi yang terjadi pada masa kehamilan diduga berisiko menyebabkan skizofrenia pada anak yang dilahirkan. Di antaranya adalah kekurangan nutrisi, paparan racun dan virus, preeklamsia, diabetes, serta perdarahan dalam masa kehamilan.
Komplikasi saat persalinan, juga berisiko menyebabkan skizofrenia pada anak. Misalnya kekurangan oksigen saat dilahirkan (asfiksia), berat badan lahir rendah, dan lahir prematur.
Beberapa faktor risiko lainnya adalah:
  • Peningkatan sistem kekebalan tubuh akibat penyakit autoimun dan peradangan.
  • Cedera otak akibat jatuh atau kecelakaan, termasuk yang terjadi di masa kecil.
  • Infeksi virus, terutama virus influenza dan polio.
Selain sejumlah faktor risiko di atas, ada yang disebut faktor pemicu skizofrenia. Pada orang dengan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, stres merupakan faktor psikologis paling utama yang dapat memicu timbulnya skizofrenia. Stres bisa terjadi karena perceraian, kehilangan pekerjaan atau tempat tinggal, dan ditinggal orang yang dicintai. Pelecehan seksual, atau kekerasan fisik dan emosional juga dapat menyebabkan stres.
Penyalahgunaan NAPZA, seperti kokain, ganja dan amfetamin, juga dapat memicu skizofrenia pada orang dengan faktor risiko di atas. Penelitian menunjukkan, pecandu ganja berisiko empat kali lipat lebih tinggi untuk mengalami skizofrenia.



*       Dampak dari skizofrenia
a.       Cenderung mengasingkan diri dari orang lain.
b.      Mudah marah dan depresi.
c.       Perubahan pola tidur.
d.      Kurang konsentrasi dan motivasi.
e.       Kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah.
f.       Halusinasi
g.      Delusi
h.      Kacau dalam berpikir dan berbicara
i.        Perilaku kacau
j.        Respons emosional yang ganjil, seperti ekspresi wajah dan nada bicara yang tidak berubah
k.      Sulit untuk merasa senang atau puas
l.        Enggan bersosialisasi dan lebih memilih berdiam dirumah
m.    Kehilngan minat dan motivasi pada berbagai aktivitas, seperti menjalin hubungan
n.      Pola tidur yang berubah
o.      Tidak nyaman berada dekat dengan orang lain, dan tidak mau memulai percakapan
p.      Tidak perduli pada penampilan dan kebersihan diri

*      Alternatif penanggulangan
Sampai saat ini, belum ada obat untuk menangani sizofrenia. Metode pengobatan yang dilakukan hanya sebatas mengendalikan dan mengurangi gejala pada pasien. Beberapa metode pengobatan tersebut adalah:
a.       Obat-obatan
Untuk menangani halusinasi dan delusi, dokter akan meresepkan obat antipsikotik dalam dosis seminimal mungkin. Antipsikotik bekerja dengan menghambat efek dopamin dan serotonin dalam otak. Pasien harus tetap mengonsumsi antispikotik untuk seumur hidupnya, meskipun gejala yang dialami sudah membaik.
b.      Psikoterapi
*      Terapi individual. Pada terapi ini, psikiater akan mengajarkan keluarga dan teman pasien bagaimana berinteraksi dengan pasien. Di antara caranya adalah dengan memahami pola pikir dan perilaku pasien.
*      Terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan mengubah perilaku dan pola pikir pasien. Kombinasi terapi perilaku kognitif dan obat-obatan, akan membantu pasien memahami pemicu halusinasi dan delusi, serta mengajarkan pasien cara mengatasinya.
*      Terapi remediasi kognitif. Terapi ini mengajarkan pasien cara memahami lingkungan sosial, serta meningkatkan kemampuan pasien dalam memperhatikan atau mengingat sesuatu, dan mengendalikan pola pikirnya.
c.       Terapi elektrokonvulsif
Terapi elektrokonvulsif merupakan metode yang paling efektif, untuk meredakan keinginan bunuh diri, mengatasi gejala depresi berat, dan menangani psikosis. Terapi dilakukan 2-3 kali sepekan, selama 2-4 minggu, dan dapat dikombinasikan dengan psikoterapi dan pemberian obat.
Dalam terapi ini, pasien akan diberikan bius umum, dan obat untuk membuat otot pasien lebih rileks. Kemudian, dokter akan memasang elektroda di ubun-ubun pasien. Arus listrik rendah akan mengalir melalui elektroda, dan memicu kejang singkat di otak pasien.
















DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/skizofrenia




























MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
TUGAS BULAN 3
TUGAS 6
BIOGRAFI DIRI
download.png
















Disusun oleh :
Erlian Putri Ayunani
12518286
1PA10
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018


BIOGRAFI DIRI
Nama saya Erlian Putri Ayunani. Saya lahir di Bandung pada 17 Maret 2000. Usia saya 18 tahun saat ini. Saya mempunyai satu kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Nama kakak perempuan saya adalah Enristya, ia berusia 24 tahun. Dan adik laki-laki saya bernama Dhany, ia berusia 9 tahun. Ayah saya bernama Urip dan bekerja sebagai pegawai swasta. Ibu saya bernama Endah.
Saya pernah bersekolah di TK Niagara. Tepatnya di daerah Cimahi, Bandung. Saat saya TK, saya mendapat banyak pengalaman yang tak terlupakan. Salah satu diantaranya adalah setiap hari Jum’at pagi saya dan teman-teman saya sarapan bersama-sama di kelas. Kita diberi susu coklat panas dan roti atau bubur kacang hijau.Saat itu saya sangat senang. Atau pada saat pelajaran prakarya membuat mozaik, mewarnai atau membuat bentuk-bentuk binatang dari lilin. Sangat seru menurut saya saat itu dan tidak dapat saya lupakan.
Lalu saya melanjutkan pendidikan saya di SD Negeri 10 Cimahi. Pada saat itu jarak rumah dari sekolah cukup jauh sehingga saya memakai jasa antar-jemput. Pengalaman saya di SD pun tidak kalah seru dan menarik. Dulu, setiap hati Jum’at semua siswa diwajibkan untuk mengikuti ekskul “Pencak Silat”. Saya pun sangat antusias dan senang saat mengikuti ekskul tersebut. Setelah kenaikan kelas ke kelas empat saya pindah ke Jakarta. Sebenarnya saya sangat sedih harus meninggalkan tempat saya lahir. Lalu saya melanjutkan pendidikan SD saya di SD Negeri Lenteng Agung 09 Pagi. Yang tidak dapat saya lupakan adalah saat pramuka yang diadakan setiap hari Sabtu dan pada saat saya menghabiskan waktu istirahat saya dengan bermain karet atau bentengan bersama teman-teman saya.
Lalu setelah lulus dari SD, saya melanjutkan pendidikan saya di SMP Negeri 218 Jakarta. Pada saat itu saya mencoba mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah atau yang biasa disebut adalah OSIS. Dari pengalaman itu saya dapat belajar berorganisasi dan menghargai pendapat orang lain. Selain mengikuti OSIS saya juga aktif mengikuti ekskul Voli. Saya sangat senang saat sesi latihan dimulai. Tiga tahun terasa cepat dan tidak sadar saya sudah SMA.
Saat saya SMA saya sangat ingin masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam atau biasa disingkat IPA dan beruntung saya masuk jurusan IPA di SMA Sumbangsih Ampera. Berbeda dengan SD dan SMP, saat SMA saya harus masuk SMA swasta. Masa-masa di SMA adalah masa yang paling sulit dilupakan. Dari masa-masa di SMA lah saya banyak belajar. Salah satunya adalah saya dapat mengerti sifat-sifat orang yang berbeda. Saya senang mengenal sifat orang yang berbeda-beda.
Saat ujian seleksi untuk masuk PTN, saya sangat takut tidak dapat lulus tes. Tapi saya tetap mengerjakan dengan rasa percaya diri. Namun, takdir berkata lain. Saya tidak lulus tes. Saya sedih namun, saya tidak berkecil hati dan mencoba masuk ke Universitas Gunadarma. Dan saya di terima di Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi. Saya mengambil jurusan ini karena saya ingin membantu orang yang mempunyai masalah dan itu membuat saya senang. Selama beberapa tahun kedepan saya akan belajar lebih dalam tentang psikologi. Dan saya berharap saya dapat lulus tepat waktu dan bisa wujudkan cita-cita saya, yaitu membantu orang lain.
















MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
TUGAS BULAN 3
TUGAS 7
PUISI
download.png
















Disusun oleh :
Erlian Putri Ayunani
12518286
1PA10
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

Terimakasih

Indah nya pagi ini
Ku isi dengan
Senyuman di bibir
Mengingat semua
Yang telah terjadi kemarin
Semua keringat
Lelah
Dan doaku
Terbayar
Harapan yang pegang
Harapan yang selama ini membuatku kuat
Terwujud
Indah nya
Perasaan bahagia ini
Membuatku tak berhenti tersenyum
Terimakasih
Tuhan, ayah, ibu dan semua
Atas segala doa dan dukungan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Bahasa Indonesia Mengenali Diri Sendiri

PERAN SOSIAL INDIVIDU DALAM INTERNET

RESUME JURNAL INTERNASIONAL