TUGAS
ILMU ALAMIAH DASAR
Disusun
oleh :
Erlian
Putri Ayunani
12518286
1PA10
JURUSAN
PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
TEORI
TERBENTUKNYA BUMI
PENGERTIAN BUMI
Bumi
merupakan salah satu planet di
dalam sistem tata surya. Planet bumi sering disebut juga dengan dunia atau
planet biru, karena penampakannya jika dilihat dari teleskop berwarna biru.
Bumi merupakan planet terpadat dan terbesar ke lima di dalam sistem tata surya
kita. Di planet bumi inilah kita manusia serta makhluk hidup yang lain
bertempat tinggal.
Bumi terbentuk sekitar 4, 54
miliar tahun yang lalu, dan pertama sekali muncul kehidupan di bumi pada miliar
tahun awal. Bumi menjadi tempat tinggal bagi manusia dan makhluk hidup
dikarenakan bumi memiliki struktur seperti biosfer (lapisan-lapisan bumi) dan
lapisan ozon yang berguna mencegah sinar radiasi berbahaya dari sinar matahari
bagi makhluk hidup. Bumi juga memiliki berbagai macam mineral yang bermanfaat
bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.
PEMBENTUKAN BUMI
Teori Kabut Atau Yang
Sering Disebut Nebula
Dari jaman sebelum masehi, para ahli sudah memikirkan
bagaimana proses terjadinya bumi. Dan salah satunya adalah teori kabut atau
yang disebut nebula yang diperkenalkan oleh Immanuel Kant pada
tahun 1755 serta Piere de Laplace pada tahun 1796. Dimana
mereka berdua terkenal dengan teori kabut kant laplace.
Dalam teori tersebut mengatakan bahwa di dalam jagat raya
terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut atau nebula. Dimana gaya tarik menarik
antara gas yang kemudian membentuk kumpulan kabut yang sangat besar serta
berputar semakin cepat.Dimana proses perputaran yang sangat cepat ini, materi
kabut dibagian khatulistiwa terlempar dan terpisah serta memadat yang
disebabkan karena pendinginan.
Pada bagian yang terlempar ini menjadi planet – planet di
dalam tata surya. Teori nebula terbagi menjadi beberapa tahap .
Matahari beserta planet-planet yang masih berbentuk gas,
dimana kabut yang masih sangat pekat dan besar.Kabut yang masih berputar serta
berpilin dengan kuat dan pemadatan terjadi pada pusat lingkaran dan kemudian
membentuk matahari.
Lalu pada saat bersamaan materi lainnya membentuk menjadi
massa yang lebih kecil dai pada matahari dan kemudian menjadi planet, serta
bergerak memutari matahari.Kemudian materi tersebut semakin besar dan selalu
melakukan gerakan yang teratur mengitari matahari dalam satu orbit yang tetap
kemudian membentuk tingkatan keluarga matahari.
Teori Planetisima
Sejak awal abad 20, Forest Ray Moulton seorang
ahli astronomi asal amerika serta rekannya Thomas C.Chamberlain ahli
geologi, mengemukakan teori planestisimal hypothesis, bahwa matahari terbentuk
dari massa gas yang bermassa sangat besar, disaat ada bintang lain yang
melintas dan sangat dekat dan hampir terjadinya tabrakan. Terlalu dekatnya
lintasan mempengaruhi antara gaya gravitasi dengan dua bintang yang
mengakibatkan tertariknya gas serta materi ringan yang ada pada bagian tepi.
Pengaruh gaya gravitasi menyebabkan materi terlempar dan
meninggalkan permukaan matahari serta permukaan bintang. Materi yang terlempar
menyusut serta membuat gumpalam planestimal. Kemudian planestimal dingin dan
memadat yang membentuk planet yang mengitari matahari.
Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori yang dikemukakan James Jeans dan Harold
Jeffrey tahun 1918, bintang besar yang mendekati matahari dengan
jarak pendek, yang pada akhirnya membuat pasang surut pada badan matahari, pada
saat matahari dalam keadaan gas. Penyabab terjadinya pasang surut air laut
adalah massa bulan serta jauhnya jarak antara bulan ke bumi 60 kali radius
orbit di bumi.
Namun jika bintang yang massanya mendekati masa besarnya
dengan matahari mendekat, lalu akan membentuk semacam gunung
gelombang pada badan matahari, yang terjadi karna gaya tarik bintang. Gunung-gunung
tadi akan menjadi tinggi yang sangat luar biasa kemudian terbentuk semacam
lidah pijar yang sangat besar, yang menjulur oleh massa matahari dan mengarah
ke arah bintang besar. Lambat laun kolom-kolom ini akan pecah kemudian
akan menjadi benda tersendirian.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan
akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda
tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada
bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya,
sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap planet yang berbentuk
tadi.
Planet-planet akan
mengelilingi matahari namun tetapi ketika mengelilingi planet-planet yang besar
proses pendinginannya akan lambat sedangkan pada planet-planet kecil akan
berjalan lebih cepat.
Teori Bintang Kembar
Teori yang dikemukakan seorang ahli astronomi R.A
Lyttleton , teori ini menerangkan bahwa galaksi berawal dari
kombinasi bintang kembar.
Dimana satu dari bintang itu meledak membuat banyak material
yang terlempar, sedangkan bintang yang tidak meledak itu disebut matahari dan
bintang yang meledak itu menjadi planet-planet yang mengelilingi matahari.
Teori Big Bang
Teori big bang menjelaskan bahwa bumi berasal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Dimana ada gumpalan kabut yang sangat besar berputar
pada porosnya. Putaran itu memungkinkan bagian-bagian kecil terlempar sedangkan
bagian besar menjadi satu dan menjadi pusat pembentukan cakram raksasa.
Gumpalan raksasa itu meledak dan mebentuk galaksi dan
nebula-nebula. Sekitar 4,6 miliyar tahun Pembekuan yang terjadi membuat
nebula-nebula membentuk galaksi bernama galaksi bima sakti dan kemudian
terbentuk sistem tata surya. Bagian ringan yang terlempar membentuk
gumpalan-gumpalan yang memadat. Dan gumpalan itu membentuk planet-planet.
MENGAPA
KETIKA MENDUNG UDARA TERASA PANAS?
Terbentuknya Awan
Awan terbentuk ketika air yang ada di laut, danau, dan
sungai mengalami penguapan. Sinar matahari membuat air menguap ke atas menjadi
gas. Kumpulan gas-gas hasil penguapan itu berkumpul dan jadilah awan.
Pertemuan Udara Panas
dan Dingin
Di atas sana, udara lebih dingin daripada di bawah. Sama
seperti kalau kita pergi ke daerah Puncak, pasti akan lebih dingin daripada di
Jakarta. Nah, gas yang tadi naik ke atas itu suhunya panas karena merupakan hasil
penguapan. Gas panas ini
bertemu dengan udara dingin di atas.
Pelepasan Panas oleh
Awan Mendung
Pada saat udara panas bertemu dengan udara dingin,
terbentuklah awan yang lebih tebal. Semakin lama, udara yang bercampur semakin
banyak. Ketika awan mendung terbentuk, di dalam awan itu akan terjadi proses
perubahan uap air menjadi air. Nah, pada saat itulah, awan akan melepaskan
panas ke udara.
Awan mendung berada lebih di bawah awan-awan yang lain,
tidak terlalu tinggi jaraknya dengan kita. Maka itu, udara panas yang
dilepaskan awan mendung itu akan lebih terasa.
TEORI KONSPIRASI ALAM
IAPETUS DEATH STAR
Iapetus adalah
salah-satu bulan alami (atau disebut dalam dunia astronomi sebagai satelit)
terbesar ketiga yang mengorbit planet Saturnus dan sebagai bulan yang mengorbit
lebih jauh dari bulan-bulan besar Saturnus lainnya.
Ditemukan oleh
Giovanni Domenico Cassini tahun 1671, Iapetus telah diketahui warnannya yang
sangat “tak berwarna”, namun penemuan oleh misi Cassinitelah
membuka beberapa karakteristik fisikal yang lebih spesifik lagi tentang objek
misterius ini.
Uniknya,
setengah dari permukaannya sangat terang, sementara separuh lainnya sangat
gelap. Selain
itu, yang menambah misteri Iapetus adalah salah satu bentuk kawahnya yang bulat
pada permukaannya.
Penampakan ini mirip
dengan objek antariksa yang disebut sebagai “Death Star” pada film sci-fiction
terkenal Star Wars, membuat nama Iapetus dijuluki pula menjadi Iapetus
Death Star.
Oleh karenanya,
sebagian masyarakat masih terbawa oleh cerita fiksi itu, termasuk film fiksi
ilmiah dan juga oleh cerita-cerita mitos lainnya, hingga sebagian masyarakat
menyebut bahwa Iapetus adalah sebagai “benda langit buatan”.
Siapa yang membuat?
Sebagian mereka percaya bahwa makhluk asing dari luar angkasa yang membuatnya,
dan kini “pesawat antar planet” milik ET yang “menyaru” menjadi Iapetus itu
mengorbit planet Saturnus.
Mereka percaya Iapetus
bukan bulan atau satelit atau benda langit alami seperti benda angkasa pada
umumnya.
Ditambah lagi ketika investigasi
sejak tahun 2004 juga mencatat bentuknya yang tidak beraturan, tak bulat
sempurna, namun mirip biji kenari yaitu cekungan yang sangat besar dan
punggungan berupa pegunungan tinggi di sepanjang khatulistiwanya yang membentuk
mirip garis dan sangat panjang.
Dengan
terdapatnya pegunungan berupa garis panjang ditengah khatulistiwanya membuat
benda langit ini seakan seperti terdiri dari dua bagian yang kemudian di las
ditengahnya oleh mahkluk berkecerdasan tinggi.
Tinggi pegunungan berupa garis lurus di khatulistiwa itu adalah 20 km, dengan lebar sama yaitu 20 km, dan memiliki panjang sekitar 16000 km. Hal itu membuat satelit ini mirip “objek buatan” karena sangat aneh dan membuat peneliti tak tahu mengapa bentuk permukaannya bisa begitu. Misteri ini masih diselidiki oleh ilmuwan, dan informasi tentang Iapetus masih terus diakumulasi.
Tinggi pegunungan berupa garis lurus di khatulistiwa itu adalah 20 km, dengan lebar sama yaitu 20 km, dan memiliki panjang sekitar 16000 km. Hal itu membuat satelit ini mirip “objek buatan” karena sangat aneh dan membuat peneliti tak tahu mengapa bentuk permukaannya bisa begitu. Misteri ini masih diselidiki oleh ilmuwan, dan informasi tentang Iapetus masih terus diakumulasi.
Analisis
Iapetus disebut
sebagai death star karena penampakan Iapetus mirip dengan objek antariksa yang
disebut sebagai “Death Star” pada film terkenal, yaitu “Star Wars”
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Struktur-Kehidupan-Proses-Terbentuknya-Bumi-adalah.html
Komentar
Posting Komentar