INTERNET ADDICTION

Internet Addiction — ChildSafeNet


Nama   : Erlian Putri Ayunani

Kelas   : 2PA14

NPM   : 12518286

 

INTERNET ADDICTION

 

Adiksi internet atau Internet Addiction adalah gangguan kontrol impuls yang tidak melibatkan penggunaan obat yang memabukkan dan sangat mirip dengan judi patologis.

Penggunaan internet yang berlebihan mungkin tidak menjadi masalah dalam banyak kasus tetapi bukti studi kasus yang terbatas menujukkan bahwa untuk beberapa individu, penggunaan internet berlebihan adalah kecanduan yang nyata dan butuh perhatian yang khusus.

Dalam Internet Addiction terdapat faktor etiologi. Faktor etiologi adalah pembahasan tentang faktor-faktor penyebab bagaimana seorang individu dapat mengalami kecanduan internet atau internet addiction. Beberapa faktor etiologi tersebut adalah

a.       Cognitive-Behavioral Model

Cognitive-Behavioral adalah emosional, fisiologis, dan perilaku respon individu sebagai dimediasi oleh persepsi mereka tentang pengalaman, yang dipengaruhi oleh keyakinan mereka dengan cara karakteristik mereka berinteraksi dengan dunia, serta oleh pengalaman sendiri.

b.      Neuropsychological Model.

Neuropsychology adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi otak yang berkaitan dengan suatu perilaku yang terjadi pada individu

c.        Compensation  Theory ( Teori Kompensasi )

Compensation atau kompensasi adalah strategi dimana satu menutup, sadar atau tidak sadar, kelemahan, frustasi,keinginan, atau perasaan tidak mampu atau ketidakmapuan dalam satu bidang kehidupan melalui grafikasi.

Kompensasi positif dapat membantu seseorang untuk mengatasi kesulitan seseorang, sedangkan kompensasi negatif terdapat dua jenis, yaitu :

1.      Overcompensation ditandai dengan gol keunggulan, menyebabkan berjuang untuk kekuasaan, dominasi, harga diri dan self-devaluasi.

2.      Undercompensation yang mencakup permintaan untuk bantuan, menyebabkan kurangnya keberanian dan rasa takut untuk hidup.

d.       Situational Factor ( Faktor Situasi )

Faktor situasi adalah faktor dimana seseorang berada dalam kondisi yang mendorong ia untuk melakukan sesuatu yang diinginkan, seperti teman sebaya hal ini biasanya terjadi ketika seseorang secara sadar atau tidak dipaksa untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dilakukan oleh kelompoknya atau kata lain ia mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tersebut.

 

DAMPAK INTERNET ADDICTION

Dampak dari adiksi terhadap internet di dominasi oleh dampak-dampak yang dihasilkan dari penggunaan media sosial pada kalangan remaja seperti mereka terperangkap pada aktivitas negatif diantaranya games online, judi dan sex online bahkan sampai ada yang menimbulkan kecelakaan dan kematian.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecanduan internet dapat menimbulkan perilaku psikopatologis. Sebuah penelitian yang dilakukan di Iran mengemukakkan bahwa kelompok kecanduan internet cenderung menunjukkan symptom-symptom gangguan psikologis seperti depresi, obsesif kompulsif, interpersonalsensitivity (sensitivitas interpersonal), kecemasan, perilaku hostile (sikap bermusuhan), phobicanxiety (kecemasan/phobia), paranoid ideation (paranoid) dan psychoticism (psikotis) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tidak kecanduan internet.

Andari (2010) juga menjelaskan mengenai dampak negatif dari internet, seperti membuat seseorang menjadi malas untuk berkomunikasi di dunia nyata karenamerasa lebih menyenangkan untuk berkomunikasi dengan teman online. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, waktu yang berharga dan seha-rusnya dimanfaatkan dengan baik, akanterbuang sia-sia dengan aktivitas internet yang kurang berguna. Bahkan, pengguna yang mengalami kecanduan internet akan mengabaikan pekerjaan dan tanggung jawabnya di dunia nyata.

Young dan Rodgers (1998) mengemukakan dampak negatif dari internet membuat seseorang menjadi malas untuk berkomunikasi di dunia nyata karena merasa lebih menyenangkan untuk berkomunikasi dengan teman online sehingga mengakibatkan kurangnya rasa empati terhadap lingkungan sekitar.

Dampak dari adiksi atau kecanduan internet sangat berbahaya. Dari hal yang terlihat sepele seperti games online, hingga masalah kenakalan seperti judi dan sex online bahkan sampai ada yang menimbulkan kecelakaan dan kematian. Maka dari itu kita harus mengetahui cara mencegah terjadinya adiksi internet.

 

LANGKAH PENCEGAHAN TERJADINYA INTERNET ADDICTION

Untuk mengatasi adiksi internet maka dapat diusulkan langkah-langkah preventif sebagai berikut:

1) Edukasi publik dalam rangka adaptasi terhadap teknologi tentang penggunaan internet yang sehat. Program ini dapat dilakukan melalui media massa, sekolah maupun media lain. Program ini semestinya juga menjadi tanggungjawab kalangan industri dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility).

2) Regulasi bisnis internet yang sehat dan etis dengan memberikan kesempatan konsumen untuk menerima informasi yang cukup atas produk internet yang dipakai.

3) Aktivasi kembali fungsi-fungsi ruang fisik sesuai peruntukan dalam upaya meredam gejala ruang virtual. Misalnya: dilarang berinternet saat rapat, tidak chatting saat makan bersama keluarga dan sebagainya.

Kegiatan dalam rangka pencegahan adiksi internet yang semakin meluas ini harus menyediakan dasar informasi yang kuat tentang adiksi, diskusi tentang tanda-tanda peringatan yang akan terjadi, penilaian sederhana tentang gejala adiksi internet termasuk game online, dan sumber daya baik dari lokal dan berbasis web yang dapat dipertanggungjawabkan (Heino, et al., 2004 dalam Caldwell & Cunningham, 2010).

 

KESIMPULAN

Internet Addiction atau adiksi internet adalah penggunaan internet yang berlebihan sehingga memunculkan rasa adiksi atau kecanduan terhadap intenet. Kecanduan bisa dimulai dari terlalu fanatiknya terhadap game online yang sehingga tidak dapat lepas dari game online tersebut. Dampak yang terjadi pun tidak main – main. Maka dari itu kita harus mencegah terjadinya adiksi internet, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk orang lain juga.


DAFTAR PUSTAKA


Prambayu, I. (2018). “PENGARUH GAYA PENGASUHAN, KETERAMPILAN SOSIAL, DAN KESEPIAN TERHADAP KECENDERUNGAN ADIKSI PADA REMAJA”. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Dinar, R. (2014). Internet Addiction. http://ronadinark.blogspot.com/2014/01/internet-addiction.html. Diakses pada 10 Mei 2020 pukul 21.30.

Sherlyanita, A. K., & Rakhmawati, N. A. (2016). Pengaruh dan Pola Aktivitas Penggunaan Internet serta. Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 17-22.

Santika, M. G. (2015). “HUBUNGAN ANTARA FoMO (FEAR OF MISSING OUT) DENGAN KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) PADA REMAJA DI SMAN 4 BANDUNG”. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Mutohharoh, A. (2014). Teknik Pengelolaan Diri Perilakuan Dalam Menurunkan Kecanduan Internet Pada Mahasiswa Yogyakarta. Jurnal Psikologi. Vol 6, 103.

Dewi, N., & Trikusumaadi, S. K. (2016). Bahaya Kecanduan Internet dan Kecemasan Komunikasi terhadap Karakter Kerja Sama pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi. Vol 43, Hal 224.

Susetyo, D. B. (2017). Ancaman Adiksi Internet dan Pencegahannya. https://www.researchgate.net/publication/328462164_Ancaman_Adiksi_Internet_dan_Pencegahannya. Diakses pada 11 Mei 2020 pukul 05.00.

Sanditaria, W., Fitir, S. Y. R., & Mardhiyah, A. ADIKSI BERMAIN GAME ONLINE PADA ANAK USIA SEKOLAH DI WARUNG INTERNET PENYEDIA GAME ONLINE JATINANGOR SUMEDANG. Hal 11.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Bahasa Indonesia Mengenali Diri Sendiri

PERAN SOSIAL INDIVIDU DALAM INTERNET

RESUME JURNAL INTERNASIONAL